Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Sabtu, 02 November 2013

MAGISTERIUM & PEWARTA SABDA


           MAGISTERIUM/WEWENANG MENGAJAR
 Adalah kuasa mengajar dalam Gereja. Dalam pewartaan, hierarki bertugas menjaga kesatuan iman dan ajaran yang tidak berarti indoktrinasi (pemberian ajaran secara mendalam tanpa kritik) melainkan konsultasi. Para hierarki memaklumkan ajaran kristus tanpa dapat sesat.


Untuk itu ada 4 syarat yang harus dipenuhi :

A. Ajaran harus menyangkut iman dan kesusilaan.
B. Bersifat otentik (jelas dikemukakan dengan kewibawaan Kristus.
C. Dinyatakan dengan tegas /definitif (tidak dapat diganggu gugat).
D. Disepakati bersama (menyangkut pernyataan para uskup sebagai dewan).
             PEWARTA SABDA 
Adalah panggilan sehingga pewarta harus :
  1.        Dekat dengan yang diwartakannya.
  2.        Menjadi senasib dengan yang diwartakannya.
  3.        Berani menanggung derita seperti yang diwartakannya.
  4.        Siap diutus dan "diserahkan" kepada umat yang mendengar pewartaannya
  5.         Memiliki komitmen yang utuh  kepada umat.
siapa sajakah para pewarta itu?

Yang dapat menjadi pewarta sabda adalah kita semua sebagai anggota gereja.

A. PARA PENGKHOTBAH
awam-awam tertentu di beberapa tempat terpencil sudah biasa melibatkan diri untuk memimpin upacara sabda dan merekapun sering membawakan khotbah atau homili dalam ibadat itu.
B. PARA KATEKIS
Mereka dapat diandalkan sebagai penggerak umat dan masyarakat dalam kerasulan tata dunia.
C. GURU AGAMA
Banyak mengajar di sekolah-sekolah tentang pendidikan agama.

Merekalah yang melibatkan diri secara penuh dalam tugas pewartaan.

GEREJA YANG MEWARTAKAN

GEREJA YANG MEWARTAKAN


Mewartakan Injil

         Yesus  sendiri telah mengutus  para Rasul untuk  pergi ke seluruh dunia untuk  mewartakan  kabar baik  tentang  diri-Nya  dan kerajaan allah


Dan Yesus berjanji kepada para murid-Nya  yang mewartakan sabda-Nya ,Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” . (mat 28: 20).


TUGAS MEWARTAKAN
        Agar  sabda  yang telah menjelma menjadi sejarah dapat terus bertahan di bumi ini maka untuk mempertahankan hasilnya bagi semua orang. Sabda itu harus menciptakan bentuk-bentuk lain yang di dalamnya SABDA DAPAT HADIR DAN BERBICARA.


BENTUK SABDA ALLAH DALAM GEREJA

  • Sabda /pewartaan para Rasul sebagai daya yang membangun Gereja.
  • Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai kesaksian normatif.
  • Sabda Allah dalam pewartaan aktual Gereja sepanjang zaman.
Tiga bentuk pewartaan ini saling  berhubungan.

      Jadi tugas pewartaan adalah Mengaktualisasi apa yang disampaikan Allah dalam Kristus sebagaimana diwartakan para rasul.Dengan demikian, sabda Allah sungguh datang kepada manusia dan menyelamatkan mereka yang mendengar dan pelaksanakan pewartaan Gereja.

     Pewartaan sabda Allah oleh Gereja bukan hanya sekedar informasi mengenai Allah dan Yesus Kristus, melainkan sungguh-sungguh meghadirkan Kristus yang mulia.

DUA POLA PEWARTAAN
  • Verbal/Kata-kata 
    (Kerygma)
      Pada dasarnya merupakan tugas hierarki, tetapi para awam diharapkan untuk berpartisipasi dalam tugas ini. Misalnya sebagai :
  1.       Katekis
  2.       Guru agama
  3.       Fasilitator pendalaman Kitab Suci
  4.       Dsb. 
  • Kesaksian/Tindakan
    (Martyria) 
       Dipercayakan kepada awam. Setiap orang  Kristiani dalam hidupnya diharapkan dapat menjadi terang dan garam dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk pewartaan 
  • Khotbah/Homili
  • Pelajaran Agama
  • Katekese Umat
  • Pendalaman Kitab Suci

TUNTUTAN DALAM PEWARTAAN

A. Mendalami dan menghayati sabda Tuhan


         Orang tidak dapat mewartakan sabda allah dengan baik, jika ia sendiri tidak mengenal dan menghayatinya.

B. Mengenal umat/ masyarakat konteksnya

         Kita hendaknya “menyatu dengan mereka yang kepadanya kita akan mewartakan kabar gembira itu”.





komentar

Nama

Email *

Pesan *