Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Minggu, 23 November 2014

Contoh Makalah Pengaruh Lama Perendaman Biji Kacang Hijau Terhadap Perkecambahan

TUGAS MATA PELAJARAN BIOLOGI
MAKALAH HASIL PENELITIAN
TENTANG
PENGARUH LAMANYA PERENDAMAN PERKECAMBAHAN
BIJI KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH
GAUDENSIA DANIELLA A. R.
TRI NIRMALA MAYA
MELYANA WANTI
THEZA SEPTARI
MELYANI TUTI
XIIB1
SMA KATOLIK MAKALE
TAHUN AJARAN 2014/2015



KATA PENGANTAR 

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah ini kami membahas mengenai pengaruh lama perendaman biji kacang hijau terhadap pertumbuhan perkecambahan biji kacang hijau. 

Makalah ini dibuat dengan melalui observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 



Makale, September 2014

Penyusun




DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Isi.........................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan............................................................................................
1.      Latar Belakang..............................................................................................
2.      Perumusan Masalah......................................................................................
3.      Batasan Masalah...........................................................................................
4.      Tujuan Penelitian..........................................................................................
5.      Manfaat Penelitian........................................................................................
Bab II : Tinjauan Pustaka....................................................................................
1.      Landasan Teori..............................................................................................
2.      Kerangka Teori..............................................................................................
3.      Hipotesis........................................................................................................
Bab III : Metode Penelitian.................................................................................
1.      Jenis Penelitian..............................................................................................
2.      Populasi dan Sampel.....................................................................................
3.      Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................
4.      Variable.........................................................................................................
5.      Instrumen Penelitian......................................................................................
6.      Pengumpulan dan Teknik Pengolahan Data..................................................
7.      Metode Analisis Data.....................................................................................

Bab IV : Data dan Pembahasan...........................................................................

1.      Deskripsi.........................................................................................................
2.      Interpretasi Data.............................................................................................
3.      Uji Hipotesis...................................................................................................
4.      Pembahasan....................................................................................................
Kesimpulan dan Saran.........................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Lampiran..............................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
           Kacang hijau merupakan salah satu biji yang sering diolah sebagai bahan makanan, seperti bubur dan diubah menjadi tauge yang dapat dicampurkan dengan berbagai jenis makanan lainnya. Beberapa orang pasti tidak asing dengan namanya tauge karena merupakan salah satu makanan khas Indonesia. Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji.
            Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Banyak orang yang tahu dengan tauge, namun tidak mengetahui cara pengolahan yang benar dari biji kacang hijau untuk menghasilkan kecambah/tauge yang baik dan dengan cara yang cepat. Untuk itu kami ingin melakukan penelitian dan memberitahukan bagi pembaca mengenai cara memperoleh kecambah yang baik dengan cepat melalui proses dan waktu yang paling baik dalam perendaman dari biji kacang hijau.

2. PERUMUSAN MASALAH
1)      Berapa lama waktu yang baik untuk memperoleh perkecambahan yang berkualitas melalui proses perendaman?
2)      Mengapa biji yang direndam paling lama menghasilkan kecambah paling cepat?
3)      Mengapa biji yang direndam dengan waktu yang lebih singkat mengalami perlambatan pertumbuhan kecambah?
3. BATASAN MASALAH
            Kami melakukan penelitian ini tentang pengaruh lamanya perendaman perkecambahan  pada biji kacang hijau (Phaseolus vulgaris).
4. TUJUAN PENELITIAN
A. Tujuan umum :
ð Agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana memperoleh kecambah yang baik melalui proses perendaman.                                                                                                                      

B. Tujuan khusus :                                                       
ð Untuk menyelesaikan tugas biologi membuat proposal penelitian “Pengaruh Lamanya Perendaman Perkecambahan Biji Kacang Hijau”
ð Untuk memperoleh nilai praktek biologi   
           
5. MANFAAT PENELITIAN
G Untuk meningkatkan hasil produksi kacang hijau
A Untuk menambah ilmu dan pengetahuan
B Untuk mengetahui metode-metode pelaksanaan penanaman yang baik dalam merendam biji kacang hijau.


                                                                                                                                                     
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   LANDASAN TEORI
            Perendaman biji kacang hijau sangat mempengaruhi cepat lambat pertumbuhan kecambah pada kacang hijau, sebab air dapat mempengaruhi lapisan kulit dari biji kacang hijau yang menyebabkan pertumbuhan akar menjadi lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang tidak direndam sebelumnya.
            Kacang hijau yang direndam dalam waktu yang lebih lama menghasilkan kecambah yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang direndam dalam waktu yang lebih singkat.
            Hal ini disebabkan oleh karena permulaan fase perkecambahan ini ditandai dengan penghisapan air (imbibisi) kemudian terjadi pelunakan kulit biji sehingga terjadi hidratasi protoplasmaJadi jika memperoleh banyak air maka air diserap untuk pelunakan kulit biji sehingga dapat menunjang proses pertumbuhan kecambah yang lebih cepat.

B.   KERANGKA TEORI
      Pada saat biji akan ditanam sebelumnya pasti biji sudah direndam terlebih dahulu. Ketika biji direndam terjadi proses imbibisi yaitu proses penyerapan air ke dalam rongga jaringan melalui pori-pori secara pasif, terutama karena daya serap senyawa polisakarida, seperti hemiselulosa, pati, dan selulosa. Roses imbibisi terjadi melalui akar yang bekerja menyerap air tanah. Namun, pada biji belum mempunyai akar sehingga biji perlu direndam agar sel-sel yang ada dalam biji dapat aktif tumbuh.
            Fungsi air pada perkecambahan benih menurut Sumarno dan Widiyati (1985) :
1.      Air yang diserap oleh benih berguna untuk melunakkan kulit benih dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm, sehingga menyebabkan kulit benih menjadi pecah.
2.      Air pecim fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam benih . Dinding sel yang berimbibisi bersifat permeabe1 sehingga gas dapat masuk ke dalam sel secara difusi . Pasokan oksigen meningkat apabila kulit benihmenyerap air sehingga mengaktifkan pernafasan.
3.      Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan fungsinya. Bila protoplasma mengandung air maka sel-sel hidup akan melaksanakan proses-proses  kehidupan termasuk pencernaan, asimilasi dan tumbuh.
4.      Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau koyilkedon ke titik tumbuh pada poros embrio untuk membentuk protoplasma baru.

C.   HIPOTESIS
            Biji kacang hijau yang direndam lebih lama ( 8 jam)  mengalami pertumbuhan perkecambahan lebih cepat dibandingkan dengan yang direndam lebih singkat (2 jam).


BAB III
METODE PENELITIAN

1.        JENIS PENELITIAN
Observasi melalui eksperimen
            Dalam penelitian ini kami menulis data berdasarkan pengamatan yang kami peroleh di lapangan yang kami kumpulkan melalui hasil pengamatan kami terhadap perkecambahan biji kacang hijau yang telah direndam sebelumnya dalam waktu tertentu.

2.     POPULASI DAN SAMPLE
      Populasi                   : Biji Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris)
      Sample                    : 4 X 5 biji kacang hijau
      Cara pengumpulan  : memilih biji dengan ukuran sama dan sejenis.

3.     LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Tanggal
Tempat
25- 29 Agustus 2014
Rumah Gaudensia D.A.R.
4.     VARIABEL
Variabel penelitian
·         Variabel bebas adalah   : lama perendaman biji kacang hijau
·         Variabel terikat adalah  : kecepatan perkecambahan biji kacang hijau          
·         Variabel control             : Ukuran dan jumlah biji, medium tanaman (menggunakan kapas kering 0.5 gram), intensitas cahaya, penyiraman (volume air 2.5 ml)
 Operasional variabel
Ø  Operasional variabel bebas yaitu lama perendaman diukur dengan jam (waktu).
 Perangkat  I     : 2 jam
 Perangkat II    : 4  jam
 Perangkat III   : 6 jam
 Perangkat IV   : 8 jam

 Ø  Operasional variabel terikat yaitu pengamatan dengan selang waktu 1 hari dengan mengukur tinggi setiap kecambah dengan mistar (cm).
Ø  Operasional variabel control yaitu penyiraman setiap specimen pada jam enam pagi dan lima sore, dan diletakkan dalam tempat dengan suhu dan intensitas cahaya yang sama. Dan diamati setiap jam 15:00.
5.     INSTRUMEN PENELITIAN
Ø  Alat     :
·         Piring ceper untuk merendam 4
·         Piring 4
·         Mistar dengan skala centimeter
·         Label
·         Buku tulis
·         Kapas
·         Polpen

Ø  Bahan  :
·         20 butir biji kacang hijau yang sehat
·         Air bersih

Ø  Langkah- langkah kerja :
1.      Ambillah 20 kacang hijau dengan kondisi yang baik!
2.      Rendamlah biji kacang hijau dengan perlakuan sebagai berikut!
      Perangkat I      : 2 jam
      Perangkat II    : 4 jam
      Perangkat III   : 6 jam
      Perangkat IV   : 8 jam                                                                   
                                                                                           
3.      Masukkan biji kacang hijau ke dalam gelas aqua yang telah terisi kapas basa!
4.      Letakkan gelas di tempat yang sama/ tidak terpisah!
5.      Memperhatikan setiap pertumbuhan kecambah pada tiap perangkat setiap 1 hari!

6.  PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dan yang digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah melalui pengukuran pada setiap biji kacang hijau pada setiap specimen dengan menggunakan mister (cm).
ü  Biji direndam
ü  Biji ditanam
ü  Biji diukur
ü  Dicatat
2. Pengolahan Data

Tabel Pengukuran Tinggi Tanaman


Tinggi Tanaman (cm)
PERANGKAT I
PERANGKAT II
PERANGKAT III
PERANGKAT IV
  Biji
Hari
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
BT
0,3
0,1
BT
BT
0,4
0,3
0,4
BT
0,5
0,5
0,4
0,3
BT
0,7
0,7
0,4
0,4
0,1
0,3
2
0,5
1
1,2
1
0,9
1,3
1,5
1,2
0,1
1
1,3
1
0,8
0,5
1,5
1,5
1,3
0,7
1
0,8
3
1,2
1,5
2
1,8
1
1,7
1,7
1,8
0,5
1,3
1,5
1,3
1,4
0,9
2
2
1,9
1
1,5
1,3
4
1,8
2,2
2,1
2,4
M
1,9
2
2,2
1
1,7
2
1,9
1,7
1,3
3
2,5
2,3
1,5
2
1,8
5
2
2,5
2,3
2,8
M
2
2,2
2,5
1,3
2
2,8
2
2,4
2
4
3
2,9
2
3,2
2,5
Ket. BT           = Belum Tumbuh
        M             = Mati

Tabel Pertumbuhan Rata-Rata

Hari
Tinggi Tanaman (cm)
Perangkat I
Perangkat II
Perangkat III
Perangkat IV
1
0,4
1,6
1,9
2
2
4,6
5,1
5,1
5,3
3
7,5
7
7,1
7,7
4
8,5
8,8
9,9
10,1
5
9,6
10
13,2
13,6
Jumlah Rata-Rata
6,1
6,5
7,64
7,74


7. METODE ANALISIS DATA
            A. METODE ANALISIS


BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
1.     DESKRIPSI
Lama perendaman
a.       Perangkat  I     : 2 jam
b.      Perangkat II    : 4  jam
c.       Perangkat III   : 6 jam
d.      Perangkat IV   : 8 jam

Tabel Pengukuran Tinggi Tanaman

Tinggi Tanaman (cm)
PERANGKAT I
PERANGKAT II
PERANGKAT III
PERANGKAT IV
  Biji
Hari
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
BT
0,3
0,1
BT
BT
0,4
0,3
0,4
BT
0,5
0,5
0,4
0,3
BT
0,7
0,7
0,4
0,4
0,1
0,3
2
0,5
1
1,2
1
0,9
1,3
1,5
1,2
0,1
1
1,3
1
0,8
0,5
1,5
1,5
1,3
0,7
1
0,8
3
1,2
1,5
2
1,8
1
1,7
1,7
1,8
0,5
1,3
1,5
1,3
1,4
0,9
2
2
1,9
1
1,5
1,3
4
1,8
2,2
2,1
2,4
M
1,9
2
2,2
1
1,7
2
1,9
1,7
1,3
3
2,5
2,3
1,5
2
1,8
5
2
2,5
2,3
2,8
M
2
2,2
2,5
1,3
2
2,8
2
2,4
2
4
3
2,9
2
3,2
2,5
                                                       Ket.  BT          = Belum Tumbuh
                                                                M            = Mati
Tabel Pertumbuhan Rata-Rata

Hari
Tinggi Tanaman (cm)
Perangkat I
Perangkat II
Perangkat III
Perangkat IV
1
0,4
1,6
1,9
2
2
4,6
5,1
5,1
5,3
3
7,5
7
7,1
7,7
4
8,5
8,8
9,9
10,1
5
9,6
10
13,2
13,6
Jumlah Rata-Rata
6,1
6,5
7,64
7,74

2.     INTERPRETASI DATA
Dari table diatas, lama perendaman mempengaruhi kecepatan perkecambahan, jika biji kacang hijau direndam lebih lama (8 jam) maka akan menghasilkan kecambah lebih cepat dibandingkan yang hanya sebentar direndam (2jam).
Dari keempat  kelompok , kelompok IV paling baik dalam kecepatan berkecambah dan bertumbuh nya tunas saat ditanam. Mungkin waktu perendaman tersebut di nilai paling efektif sehingga di mungkinkan kandungan air yang di serap lebih banyak dari pada lainnya.
3       UJI HIPOTESIS
      Setelah dilakukan pengamatan, terbukti bahwa lama perendaman biji kacang hijau mempengaruhi kecepatan perkecambahan biji. Yang mempengaruhinya adalah kadar air.

4.     PEMBAHASAN
Dari analisis data dapat diketahui bahwa semakin lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaseolus vulgaris) dalam air maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah semakin singkat. Berdasarkan uji lanjut diketahui bahwa perlakuan perendaman biji kacang hijau dalam air selama 8 jam menghasilkan rerata waktu perkecambahan yang paling sedikit namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan perendaman selama 6 jam.
Perendaman biji kacang hijau dalam air dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan biji tersebut untuk berkecambah.
Pada hasil penelitian tersebut biji kacang hijau yang direndam pada air selama 8 jam membutuhkan waktu perkecambahan yang paling sedikit dari yang lainnya karena waktu perendaman tersebut dinilai paling efektif  sehingga dimungkinkan kandungan yang diserap lebih banyak daripada lainnya.
Banyak faktor yang bias mempengaruhi kecepatan pertumbuhan diantaranya adalah faktor  genetic (internal) dan faktor lingkungan (eksternal) yang terdiri dari cahaya,            kelembapan, suhu, air dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor
cahaya dan hormon walaupun factor yang lain ikut mempengaruhi.
     Pengaruh yang ditimbulkan oleh lama perendaman terhadap tanaman kacang hijau dimulai dengan membukanya kulit kacang hijau tersebut, kemudian akan tumbuh akar kecil yang nantinya akan memanjang ke bawah untuk menyerap air dan tumbuh batang kecil yang nantinya akan memanjang kearah atas untuk mendapatkan sinar matahari.

KESIMPULAN DAN SARAN

ü  Kesimpulan
                  Biji kacang hijau yang direndam dengan waktu yang lama lebih cepat menghasilkan kecambah dibandingkan biji kacang hijau yang direndam dalam waktu yang lebih singkat. Ini karena kulit biji kacang hijau yang lama direndam lebih lunak sehingga lebih mudah menghasilkan kecambah karena banyak menyerap air.

ü  Saran
                  Sebaiknya jika mau mempercepat pertumbuhan kecambah sebaiknya lakukan perendaman terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA



LAMPIRAN




















komentar

Nama

Email *

Pesan *