GEREJA YANG MEWARTAKAN
Mewartakan Injil
Yesus sendiri telah mengutus para Rasul untuk pergi ke seluruh dunia untuk mewartakan
kabar baik tentang diri-Nya
dan kerajaan allah
Dan Yesus berjanji kepada para murid-Nya yang mewartakan
sabda-Nya ,“Aku
akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” . (mat 28:
20).
TUGAS MEWARTAKAN
Agar sabda
yang telah menjelma menjadi sejarah dapat terus bertahan di bumi ini
maka untuk mempertahankan hasilnya bagi semua orang. Sabda itu harus
menciptakan bentuk-bentuk lain yang di dalamnya SABDA DAPAT HADIR DAN BERBICARA.
BENTUK SABDA ALLAH DALAM GEREJA
- Sabda /pewartaan para Rasul sebagai daya yang membangun Gereja.
- Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai kesaksian normatif.
- Sabda Allah dalam pewartaan aktual Gereja sepanjang zaman.
Tiga bentuk pewartaan ini saling berhubungan.
Jadi tugas pewartaan adalah Mengaktualisasi
apa yang disampaikan Allah dalam Kristus sebagaimana diwartakan para rasul.Dengan
demikian, sabda Allah sungguh datang kepada manusia dan menyelamatkan
mereka yang mendengar dan pelaksanakan pewartaan Gereja.
Pewartaan sabda Allah oleh Gereja bukan hanya
sekedar informasi mengenai Allah dan Yesus Kristus, melainkan sungguh-sungguh meghadirkan Kristus yang mulia.
DUA
POLA PEWARTAAN
Verbal/Kata-kata(Kerygma)
Pada dasarnya merupakan tugas hierarki, tetapi para awam diharapkan
untuk berpartisipasi dalam tugas ini. Misalnya sebagai :
- Katekis
- Guru agama
- Fasilitator pendalaman Kitab Suci
- Dsb.
Dipercayakan kepada awam. Setiap orang Kristiani dalam hidupnya diharapkan dapat menjadi terang dan garam dalam masyarakat.
Kesaksian/Tindakan(Martyria)
Bentuk-bentuk
pewartaan
- Khotbah/Homili
- Pelajaran Agama
- Katekese Umat
- Pendalaman Kitab Suci
TUNTUTAN
DALAM PEWARTAAN
A. Mendalami dan menghayati sabda
Tuhan
Orang
tidak dapat mewartakan sabda allah dengan baik, jika ia sendiri tidak mengenal
dan menghayatinya.
B. Mengenal umat/ masyarakat konteksnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar