Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Rabu, 25 Juni 2014

APA SIHH KTM (KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS) ?

Hmm pasti ada yang penasaran apa sih KTM itu? Khususnya bagi teman-temanku yang ada di Paroki Makale, Tana Toraja.
Nah kali ini saya akan membahas Komunitas Tritunggal Mahakudus atau lebih singkatnya KTM. Tetapi agar teman-teman lebih memahami maka saya akan memposting perhari.
Tak kenal maka tak sayang, begitulah salah satu peribahasa yang memang sangat tepat. Mungkin teman-teman khususnya yang ada di Tana Toraja ini pasti sangat asing mendengar kelompok seperti ini. Tanggapan dari masyarakatpun berbeda-beda. Ada yang bilang itu aliran Pentakostalah (karismatik), penyimpanganlah, aliran sesat, dan sebuaagainya. Kalau doa itu mereka bertepuk tangan dan loncat-loncat heboh banget..(helloo emang anak Tk :p).
Jadi disini kita akan ungkap semuanya, apa memang betul cara berdoanya seperti dan sama persis dengan aliran Pentakosta?. Lalu apa bedanya Pentakosta & Karismatik? Apa yang membuat KTM begitu spesial dari aliran Karismatik Katolik lainnya, serta  manfaatnya?
Nah kita kenal dulu apa itu Komunitas Tritunggal Mahakudus.
1. Sejarah singkat KTM
logo KTM
Komunitas Tritunggal Mahakudus, selanjutnya disingkat KTM, didirikan dalam suatu retret bersama umat di Ngadireso, Tumpang, Malang, pada tanggal 11-13 Januari 1987. Komunitas ini merupakan suatu komunitas awam seluruhnya, walaupun dalam menampung dalam dirinya imam-imam dan religius sebagai anggota istimewa. Komunitas ini dibentuk dalam suatu keprihatinan terhadap pembaharuan karismatik yang dari satu pihak memiliki potensi besar sekali, tetapi dari pihak lain membutuhkan suatu pelengkap. Waktu itu sudah disadari, bahwa Persekutuan Doa seperti adanya, tidak memungkinkan suatu pembinaan yang mantap, padahal sangat dibutuhkan kader-kader awam. Karena itu dibentuklah Komunitas Tritunggal Mahakudus ini dengan harapan, agar terbentuklah suatu barisan kader awam yang handal, yang katolik 100% dan karismatik 100%, yang setia kepada Gereja dan dapat menjadi garam dan ragi di tempat hidup mereka masing-masing. Walaupun didirikan pada tahun 1987, namun sesungguhnya perkembangannya sempat tersendat selama beberapa tahun karena faktor kurang tenaga pembina. Baru pada beberapa tahun terakhir ini perkembangan mereka menjadi mantap, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pada awalnya kehidupan komunitas itu hanya ada di Jawa Timur, dalam keuskupan Malang dan Surabaya dan itupun lebih terbatas pada 2 kota besar: Surabaya dan Malang. Namun dalam waktu relatif singkat, komunitas itu mulai melebar ke kota-kota lain di dua keuskupan tersebut dan bahkan sudah mulai melebar ke Jawa Tengah. Sekarang ini KTM sudah melebarkan sayapnya bahkan sampai keluar Jawa: Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan Utara, Banjarmasin, Bali. Sejak beberapa tahun yang lalu anggota-anggota yang pindah keluar negeri juga ikut menyebar luaskan KTM di mancanegara, a.l. di Singapore, di beberapa kota di Australia dan Amerika Serikat.
2. Suatu visi inisial
Alasan dasar mengapa saya mendirikan KTM, adalah suatu kesadaran ganda, yaitu:
  1. Untuk terus tumbuh dan berkembang dalam hidup baru dan hidup dalam Roh, dalam situasi zaman ini, umat membutuhkan orang-orang lain yang seiman dan sekeyakinan untuk tumbuh bersama di dalam Tuhan. Dengan kata lain, mereka membutuhkan suatu komunitas.
  2. Dalam Gereja dibutuhkan kader-kader awam yang sungguh-sungguh karismatik dan sungguh-sungguh Katolik.
Pada waktu itu saya melihat, bahwa orang-orang yang terjun dalam Pembaharuan Karismatik memang sungguh-sungguh diperbaharui hidupnya dan bersemangat besar setelah mendapat pencurahan Roh Kudus. Itulah sebabnya juga mengapa dengan gigih saya terus memper-kembangkan pembaharuan itu, walaupun untuk itu saya harus banyak menanggung penderitaan. Namun saya juga melihat, bahwa untuk berkembang secara benar, baik ke dalam maupun keluar, dibutuhkan suatu pembinaan yang terarah dan teratur. Kehidupan karismatik dalam persekutuan doa biasa umumnya tidak memadai. Pada waktu itu saya juga sudah melihat, bahwa banyak sekali orang-orang Katolik, yang terjun dalam pembaharuan karismatik, telah terkontaminasi secara tidak sehat oleh kelompok-kelompok non-Katolik, sehingga tanpa disadari iman mereka tidak murni Katolik lagi. Bahkan ada tokoh-tokohnya yang meremehkan sakramen-sakramen, Bunda Maria, dll. Karena itu, setelah mempertimbangkan semuanya, saya terdorong untuk mendirikan suatu komunitas awam dengan ciri-ciri berikut:
  1. Suatu Komunitas yang seutuhnya karismatik dan seutuhnya Katolik
  2. Tempat pembinaan kader-kader awam yang handal, yang memberikan jaminan mutu, yang setia dan berdedikasi tinggi.
Dengan demikian anggota-anggotanya diharapkan dapat menjadi:
Orang-orang Katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, mengenal Allah secara pribadi dan menjadikan Yesus Kristus pusat hidupnya.
  1. Orang-orang Katolik yang dewasa, yang dapat mempertanggung jawabkan imannya serta yang mencintai Gereja.
  2. Saksi-saksi Kristus yang meyakinkan, yang dapat memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dalam lingkungan hidup masing-masing.
  3. Orang-orang Katolik yang memiliki semangat pelayanan sejati, yang dapat melakukan pelayanan terpadu sebagai komunitas dalam kesatuan dan di bawah bimbingan Uskup setempat.
Dengan berjalannya waktu, saya semakin yakin, bahwa inspirasi awal itu bukan hanya dari saya sendiri, melainkan bersumber pada Tuhan sendiri.
Sumber: Carmel of St. Elijah.

SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT INI :)
Tiga Komunitas: CSE, Putri Karmel, dan KTM
http://www.youtube.com/watch?v=j3feOwje8xc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar

Nama

Email *

Pesan *