Wikipedia
Hasil penelusuran
Translate
Sabtu, 28 Juni 2014
Kamis, 26 Juni 2014
Kehidupan Dasar Komunitas Tritunggal Mahakudus
BAGIAN IV
Shalom :) pada postingan kedua saya berjanji akan membahas yang namanya DOA SEL jadi postingan kali ini membahas tentang apa itu doa sel. Nah KTM memiliki 8 komitmen yang harus dijalani sebagai anggota yang sudah masuk dalam kategori komitmen penuh yaitu:
1. Menghadiri pertemuan sel dan pengajaran
2. Hadir dalam pertemuan bersama yang ditentukan : wilayah, distrik, nasional.
3. Ikut melayani bersama komunitas
4. Meluangkan waktu untuk doa pribadi dan bacaan Kitab Suci setiap hari minimal 1 jam per hari
5. Menghadiri Perayaan Ekaristi harian minimal satu kali dalam satu minggu, diluar pera-yaan Ekaristi hari Minggu.
6. Menerima Sakramen Tobat secara teratur
7. Mendoakan doa penyerahan setiap hari
8. Memberikan persembahan kasih.
Pada komitmen pertama yaitu menghadiri pertemuan sel, pertemuan sel merupakan tempat dimana anggota-anggota saling menguatkan melalui puji-pujian, doa, sharing dan pengajaran. Kebanyakan pelayanan dilakukan di luar pertemuan sel. Seperti yang dibahas sebelumnya dalam doa sel menggunakan Gitar, Piano/Organ. Membentuk lingkaran/sel dan berdoa diselingi lagu sesuai tema sesi. Dilakukan di gereja, rumah anggota(cell inside), atau tempat-tempat hening dan tenang (cell outside) yang dapat mendukung kondisi untuk berdoa. Setiap sel biasanya menggunakan nama orang kudus. Contohnya: Sel St.Yohanes Salib, sel Theresia Lisieux, sel Teresia Avila, dll.
Di lain Tempat, perkumpulan doa sel dibagi 4 kelompok yaitu KTM terbagi dalam KTM Dewasa (marriage-lansia), KTM Dewasa-Muda (Marriage), KTM Muda-mudi (SMP-SMA-KULIAH-Before marriage), KTM Kids (SD-SMP).
5. Kehidupan dasar KTM ialah hidup dalam sel
Kehidupan dasar KTM pada dasarnya sama dengan kehidupan sistem sel paroki, yaitu bertumpu pada kehidupan dalam sel dengan unsur-unsur pokok seperti yang dijumpai dalam sistem sel paroki, yaitu pengalaman Roh Kudus, keterbukaan terhadap karya Roh Kudus secara utuh, terhadap karunia-karunianya, semangat evangelisasi. Dasar kehidupan KTM ialah kehidupan dalam sel. Pertemuan sel diadakan minimal sebulan sekali. Sebuah sel terdiri dari 7-15 orang anggota, maksimum 15 orang. Karena semangat evangelisasinya, setiap sel diharapkan setelah beberapa waktu berkembang dan membelah diri menjadi dua sel baru. Satu sel dapat berkembang dan membelah diri setelah satu tahun atau lebih, yang satu lebih lambat, yang lain lebih cepat.
Sebuah sel dipimpin oleh seorang pelayan sel dan dibantu oleh seorang wakil. Kami memakai istilah pelayan untuk memberikan penekanan, bahwa kepemimpinan pada hakekatnya adalah pelayanan. Bila sel berkembang dan kemudian membelah diri, wakil pelayan menjadi pelayan sel yang satu dan pelayan yang lama tetap memimpin sel yang satunya lagi.
Bila sel-sel terus berkembang, beberapa sel (lima sampai 6 sel) membentuk satu wilayah; beberapa wilayah membentuk sebuah distrik dan beberapa distrik membentuk suatu regio. Regio-regio itu ada dibawah kepemimpinan Pelayan Umum beserta dewannya, yang bertanggung jawab kepada Gembala Umum yang mendampingi mereka.
Sekarang ini KTM memiliki sekitar 270 buah sel yang tersebar di pelbagai tempat, baik di Indonesia sendiri maupun di luar negeri. Namun hingga hari ini di mancanegara keanggotaannya pada umumnya masih meliputi orang-orang Indonesia yang berada di sana.
UNTUK LEBIH DETAILNYA SILAKAN KLIK LINK DIBAWAH :)
Pertemuan Sel
http://www.slideshare.net/wilaxmalaikat/pel-4-pertemuan-sel
Shalom :) pada postingan kedua saya berjanji akan membahas yang namanya DOA SEL jadi postingan kali ini membahas tentang apa itu doa sel. Nah KTM memiliki 8 komitmen yang harus dijalani sebagai anggota yang sudah masuk dalam kategori komitmen penuh yaitu:
1. Menghadiri pertemuan sel dan pengajaran
2. Hadir dalam pertemuan bersama yang ditentukan : wilayah, distrik, nasional.
3. Ikut melayani bersama komunitas
4. Meluangkan waktu untuk doa pribadi dan bacaan Kitab Suci setiap hari minimal 1 jam per hari
5. Menghadiri Perayaan Ekaristi harian minimal satu kali dalam satu minggu, diluar pera-yaan Ekaristi hari Minggu.
6. Menerima Sakramen Tobat secara teratur
7. Mendoakan doa penyerahan setiap hari
8. Memberikan persembahan kasih.
Pada komitmen pertama yaitu menghadiri pertemuan sel, pertemuan sel merupakan tempat dimana anggota-anggota saling menguatkan melalui puji-pujian, doa, sharing dan pengajaran. Kebanyakan pelayanan dilakukan di luar pertemuan sel. Seperti yang dibahas sebelumnya dalam doa sel menggunakan Gitar, Piano/Organ. Membentuk lingkaran/sel dan berdoa diselingi lagu sesuai tema sesi. Dilakukan di gereja, rumah anggota(cell inside), atau tempat-tempat hening dan tenang (cell outside) yang dapat mendukung kondisi untuk berdoa. Setiap sel biasanya menggunakan nama orang kudus. Contohnya: Sel St.Yohanes Salib, sel Theresia Lisieux, sel Teresia Avila, dll.
Di lain Tempat, perkumpulan doa sel dibagi 4 kelompok yaitu KTM terbagi dalam KTM Dewasa (marriage-lansia), KTM Dewasa-Muda (Marriage), KTM Muda-mudi (SMP-SMA-KULIAH-Before marriage), KTM Kids (SD-SMP).
5. Kehidupan dasar KTM ialah hidup dalam sel
Kehidupan dasar KTM pada dasarnya sama dengan kehidupan sistem sel paroki, yaitu bertumpu pada kehidupan dalam sel dengan unsur-unsur pokok seperti yang dijumpai dalam sistem sel paroki, yaitu pengalaman Roh Kudus, keterbukaan terhadap karya Roh Kudus secara utuh, terhadap karunia-karunianya, semangat evangelisasi. Dasar kehidupan KTM ialah kehidupan dalam sel. Pertemuan sel diadakan minimal sebulan sekali. Sebuah sel terdiri dari 7-15 orang anggota, maksimum 15 orang. Karena semangat evangelisasinya, setiap sel diharapkan setelah beberapa waktu berkembang dan membelah diri menjadi dua sel baru. Satu sel dapat berkembang dan membelah diri setelah satu tahun atau lebih, yang satu lebih lambat, yang lain lebih cepat.
Sebuah sel dipimpin oleh seorang pelayan sel dan dibantu oleh seorang wakil. Kami memakai istilah pelayan untuk memberikan penekanan, bahwa kepemimpinan pada hakekatnya adalah pelayanan. Bila sel berkembang dan kemudian membelah diri, wakil pelayan menjadi pelayan sel yang satu dan pelayan yang lama tetap memimpin sel yang satunya lagi.
Bila sel-sel terus berkembang, beberapa sel (lima sampai 6 sel) membentuk satu wilayah; beberapa wilayah membentuk sebuah distrik dan beberapa distrik membentuk suatu regio. Regio-regio itu ada dibawah kepemimpinan Pelayan Umum beserta dewannya, yang bertanggung jawab kepada Gembala Umum yang mendampingi mereka.
Sekarang ini KTM memiliki sekitar 270 buah sel yang tersebar di pelbagai tempat, baik di Indonesia sendiri maupun di luar negeri. Namun hingga hari ini di mancanegara keanggotaannya pada umumnya masih meliputi orang-orang Indonesia yang berada di sana.
UNTUK LEBIH DETAILNYA SILAKAN KLIK LINK DIBAWAH :)
Pertemuan Sel
http://www.slideshare.net/wilaxmalaikat/pel-4-pertemuan-sel
Visi Misi Komunitas Tritunggal Mahakudus
BAGIAN III
Beberapa waktu yang lalu kita telah membahas mengenai apa itu Komunitas Tritunggal Mahakudus yaitu Komunitas yang berusaha menghayati hidup Katolik yang sejati berdasarkan pada misteri agung cinta Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Dan juga kemarin kita sudah membahas tentang Spiritualitas KTM yaitu Karismatik Katholik yaitu 100 % Katolik dan Karmelit yaitu hidup doa dan kontemplasi (keheningan batin).
Nah postingan kali ini membahasas mengenai Visi dan Misi KTM. Yaitu
"Dalam kuasa Roh Kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan sampai pada persatuan cinta kasih serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama."
Rumusan tersebut dapat diterangkan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Dalam kuasa Roh Kudus: Roh Kudus merupakan dasar dan sumber segala sesuatu, baik untuk mengalami dan menghayati kehadiran dan cinta-kasih Allah, maupun untuk membawa orang lain kepada pengalaman yang sama. Hal itu dilaksanakan lewat kuasa Roh kudus yang disalurkan dan dinyatakan lewat pelbagai macam kasih karunia, sakramen-sakramen dan karismata.
2. Mengalami dan menghayati sendiri: soalnya di sini bukan hanya untuk mengetahui saja, melainkan harus sampai pada pengalaman. Walaupun hal itu tetap terjadi dalam iman, namun harus sungguh-sungguh merupakan suatu pengalaman yang nyata, yang menjadi sumber penghayatan. Kita harus lebih dahulu mengalami sendiri, sebelum kita dapat memberikan kesaksian tentang hal itu.
3. Kehadiran Allah: Kehadiran ini dialami sebagai suatu kehadiran yang penuh kasih, yang menolong, melindungi, memelihara, yang menyembuhkan dan menyelamatkan. Karena itu kita dapat selalu mengharapkan dan mengandalkan pertolonganNya.
4. Persatuan cinta-kasih: Kehadiran Allah yang menyelamatkan itu perlahan-lahan tetapi pasti, asal tidak ada hambatan, akan mengubah dan memperbaharui kita, mulai dari lubuk terdalam kita, sampai pada seluruh lapisan ada kita. Oleh sentuhan-sentuhan rahmatNya kita diubah dan diilahikan sedemikian rupa, sehingga kita benar-benar menyerupai Allah, seperti kayu yang dimasukkan ke dalam api akhirnya menjadi api sendiri. Oleh transformasi itu seluruh ada dan kegiatan kita diilahikan, sehingga akhirnya segala faal dan perbuatan kita memperoleh nilai ilahi. Satu orang yang sampai pada persatuan cinta-kasih itu lebih berharga dan lebih berguna bagi dunia dan Gereja daripada ribuan, bahkan jutaan lainnya, yang tidak sampai pada tahap tersebut. Inilah yang menjadi cita-cita Karmel sejak semula dan yang diharapkan juga menjadi cita-cita kita.
5. Membawa orang lain pada pengalaman yang sama: Setelah kita sendiri mengalami kehadiran Allah yang menyelamatkan tersebut, walaupun belum sampai pada puncaknya, kita juga mau membawa orang lain kepada pengalaman yang sama, supaya merekapun boleh mengalami keselamatan yang leimpah yang datang dari Allah itu.
Beberapa waktu yang lalu kita telah membahas mengenai apa itu Komunitas Tritunggal Mahakudus yaitu Komunitas yang berusaha menghayati hidup Katolik yang sejati berdasarkan pada misteri agung cinta Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Dan juga kemarin kita sudah membahas tentang Spiritualitas KTM yaitu Karismatik Katholik yaitu 100 % Katolik dan Karmelit yaitu hidup doa dan kontemplasi (keheningan batin).
Nah postingan kali ini membahasas mengenai Visi dan Misi KTM. Yaitu
"Dalam kuasa Roh Kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan sampai pada persatuan cinta kasih serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama."
Rumusan tersebut dapat diterangkan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Dalam kuasa Roh Kudus: Roh Kudus merupakan dasar dan sumber segala sesuatu, baik untuk mengalami dan menghayati kehadiran dan cinta-kasih Allah, maupun untuk membawa orang lain kepada pengalaman yang sama. Hal itu dilaksanakan lewat kuasa Roh kudus yang disalurkan dan dinyatakan lewat pelbagai macam kasih karunia, sakramen-sakramen dan karismata.
2. Mengalami dan menghayati sendiri: soalnya di sini bukan hanya untuk mengetahui saja, melainkan harus sampai pada pengalaman. Walaupun hal itu tetap terjadi dalam iman, namun harus sungguh-sungguh merupakan suatu pengalaman yang nyata, yang menjadi sumber penghayatan. Kita harus lebih dahulu mengalami sendiri, sebelum kita dapat memberikan kesaksian tentang hal itu.
3. Kehadiran Allah: Kehadiran ini dialami sebagai suatu kehadiran yang penuh kasih, yang menolong, melindungi, memelihara, yang menyembuhkan dan menyelamatkan. Karena itu kita dapat selalu mengharapkan dan mengandalkan pertolonganNya.
4. Persatuan cinta-kasih: Kehadiran Allah yang menyelamatkan itu perlahan-lahan tetapi pasti, asal tidak ada hambatan, akan mengubah dan memperbaharui kita, mulai dari lubuk terdalam kita, sampai pada seluruh lapisan ada kita. Oleh sentuhan-sentuhan rahmatNya kita diubah dan diilahikan sedemikian rupa, sehingga kita benar-benar menyerupai Allah, seperti kayu yang dimasukkan ke dalam api akhirnya menjadi api sendiri. Oleh transformasi itu seluruh ada dan kegiatan kita diilahikan, sehingga akhirnya segala faal dan perbuatan kita memperoleh nilai ilahi. Satu orang yang sampai pada persatuan cinta-kasih itu lebih berharga dan lebih berguna bagi dunia dan Gereja daripada ribuan, bahkan jutaan lainnya, yang tidak sampai pada tahap tersebut. Inilah yang menjadi cita-cita Karmel sejak semula dan yang diharapkan juga menjadi cita-cita kita.
5. Membawa orang lain pada pengalaman yang sama: Setelah kita sendiri mengalami kehadiran Allah yang menyelamatkan tersebut, walaupun belum sampai pada puncaknya, kita juga mau membawa orang lain kepada pengalaman yang sama, supaya merekapun boleh mengalami keselamatan yang leimpah yang datang dari Allah itu.
APA SIHH KTM (KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS)?
BAGIAN II
Salah satu hal yang keliru dari pandangan masayarakat mengenai KTM adalah mengenai cara doanya. Mungkin teman-teman bilang pada saat mendengar Kami bernyanyi di Gereja (di rumah anggota komunitas ) pada saat Doa sel ( akan dibahas pada posting mendatang) pasti pikirnya itu sama dengan cara Pentakosta. Hehehe aduhh apanya yang sama sih?? Kami memang mengangkat tangan jika lagunya memiliki gerakan yang tangannya naik keatas (seperti Pentakosta jika dalam pencurahan Roh) dalam Sesi Pujian dan memang biasanya pada lagu pujian itu ada gerakannya namun pada saat doa sel itu lagu pujian hanya 2-3 lagu saja. Tidak sama dengan aliran Pentakosta jika kami berdoa khususnya dalam doa sel biasanya hanya menggunakan Gitar dan Piano/Organ. Seterusnya kami duduk membentuk lingkaran/sel dan berdoa diselingi lagu sesuai tema sesi secara kusut ehh bukan salah maksudnya khusuk :p dan tenang. Kami tidak menggunakan instrumen musik yang bising seperti Drum, bisa-bisa jantung ibu-ibu copott hehe.
Nah inilah yang membedakan kami dengan aliran Karismatik Katolik. Inilah uniknya karena KTM memiliki perpaduan dua spiritualitas besar dalam Gereja yaitu Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Pembaharuan Hidup Baru dalam Roh/Karismatik.
*Spiritualitas Kamel
bercirikan keheningan yang berusaha mencapai persatuan transformasi sejati dengan Allah. Dalam naungan spiritualitas Karmel, maka KTM melandaskan pengajarannya pada tokoh-tokoh Karmel, antara lain Nabi Elia, St. Yohanes Salib, St. Theresia Avilla, St. Theresia Liseux, dan tentu saja Bunda Maria karena memang lahir dan dibesarkan dalam iklim Karmel.
*Spiritualitas Karismatik
bercirikan karisma-karisma roh kudus yang bekerja memperbaharui dan menerangi segenap aspek kehidupan manusia. KTM bersandar pada Pembaharuan Hidup dalam Roh pertama-tama dalam arti teologisnya (hakiki atau pesan), bukan dalam arti sosiologisnya (ungkapan atau ekspresi). Dalam keyakinan dan hidupnya KTM bergantung seluruhnya dari Roh Kudus dan kuasa-Nya. Kesadaran akan ketergantungannya pada Roh Kudus diperolehnya lewat suatu pengalaman Roh Kudus yang dialaminya lewat Pencurahan Roh Kudus. Dalam hidup dan karyanya secara nyata KTM mengandalkan kuasa dan bimbingan Roh Kudus. Khususnya didalam pelayannya KTM mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Allah kepadanya. Ia sadar, bahwa tanpa karunia-karunia Roh Kudus KTM tidak akan dapat memberikan pelayanan yang diharapkan daripadanya. Dalam penghayatan hidup dan karyanya KTM ingin tetap menjadi orang Katolik yang sejati, Katolik murni dalam persekutuan dengan seluruh Gereja di bawah pimpinan Uskup.
SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT INI :)
KTM Introduction
http://www.youtube.com/watch?v=wvhvoBpHKGA
Salah satu hal yang keliru dari pandangan masayarakat mengenai KTM adalah mengenai cara doanya. Mungkin teman-teman bilang pada saat mendengar Kami bernyanyi di Gereja (di rumah anggota komunitas ) pada saat Doa sel ( akan dibahas pada posting mendatang) pasti pikirnya itu sama dengan cara Pentakosta. Hehehe aduhh apanya yang sama sih?? Kami memang mengangkat tangan jika lagunya memiliki gerakan yang tangannya naik keatas (seperti Pentakosta jika dalam pencurahan Roh) dalam Sesi Pujian dan memang biasanya pada lagu pujian itu ada gerakannya namun pada saat doa sel itu lagu pujian hanya 2-3 lagu saja. Tidak sama dengan aliran Pentakosta jika kami berdoa khususnya dalam doa sel biasanya hanya menggunakan Gitar dan Piano/Organ. Seterusnya kami duduk membentuk lingkaran/sel dan berdoa diselingi lagu sesuai tema sesi secara kusut ehh bukan salah maksudnya khusuk :p dan tenang. Kami tidak menggunakan instrumen musik yang bising seperti Drum, bisa-bisa jantung ibu-ibu copott hehe.
Nah inilah yang membedakan kami dengan aliran Karismatik Katolik. Inilah uniknya karena KTM memiliki perpaduan dua spiritualitas besar dalam Gereja yaitu Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Pembaharuan Hidup Baru dalam Roh/Karismatik.
*Spiritualitas Kamel
bercirikan keheningan yang berusaha mencapai persatuan transformasi sejati dengan Allah. Dalam naungan spiritualitas Karmel, maka KTM melandaskan pengajarannya pada tokoh-tokoh Karmel, antara lain Nabi Elia, St. Yohanes Salib, St. Theresia Avilla, St. Theresia Liseux, dan tentu saja Bunda Maria karena memang lahir dan dibesarkan dalam iklim Karmel.
*Spiritualitas Karismatik
bercirikan karisma-karisma roh kudus yang bekerja memperbaharui dan menerangi segenap aspek kehidupan manusia. KTM bersandar pada Pembaharuan Hidup dalam Roh pertama-tama dalam arti teologisnya (hakiki atau pesan), bukan dalam arti sosiologisnya (ungkapan atau ekspresi). Dalam keyakinan dan hidupnya KTM bergantung seluruhnya dari Roh Kudus dan kuasa-Nya. Kesadaran akan ketergantungannya pada Roh Kudus diperolehnya lewat suatu pengalaman Roh Kudus yang dialaminya lewat Pencurahan Roh Kudus. Dalam hidup dan karyanya secara nyata KTM mengandalkan kuasa dan bimbingan Roh Kudus. Khususnya didalam pelayannya KTM mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Allah kepadanya. Ia sadar, bahwa tanpa karunia-karunia Roh Kudus KTM tidak akan dapat memberikan pelayanan yang diharapkan daripadanya. Dalam penghayatan hidup dan karyanya KTM ingin tetap menjadi orang Katolik yang sejati, Katolik murni dalam persekutuan dengan seluruh Gereja di bawah pimpinan Uskup.
SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT INI :)
KTM Introduction
http://www.youtube.com/watch?v=wvhvoBpHKGA
Rabu, 25 Juni 2014
APA SIHH KTM (KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS) ?
Hmm pasti ada yang penasaran apa sih KTM itu? Khususnya bagi teman-temanku yang ada di Paroki Makale, Tana Toraja.
Nah kali ini saya akan membahas Komunitas Tritunggal Mahakudus atau lebih singkatnya KTM. Tetapi agar teman-teman lebih memahami maka saya akan memposting perhari.
Tak kenal maka tak sayang, begitulah salah satu peribahasa yang memang sangat tepat. Mungkin teman-teman khususnya yang ada di Tana Toraja ini pasti sangat asing mendengar kelompok seperti ini. Tanggapan dari masyarakatpun berbeda-beda. Ada yang bilang itu aliran Pentakostalah (karismatik), penyimpanganlah, aliran sesat, dan sebuaagainya. Kalau doa itu mereka bertepuk tangan dan loncat-loncat heboh banget..(helloo emang anak Tk :p).
Jadi disini kita akan ungkap semuanya, apa memang betul cara berdoanya seperti dan sama persis dengan aliran Pentakosta?. Lalu apa bedanya Pentakosta & Karismatik? Apa yang membuat KTM begitu spesial dari aliran Karismatik Katolik lainnya, serta manfaatnya?
Nah kita kenal dulu apa itu Komunitas Tritunggal Mahakudus.
1. Sejarah singkat KTM
Komunitas
Tritunggal Mahakudus, selanjutnya disingkat KTM, didirikan dalam suatu
retret bersama umat di Ngadireso, Tumpang, Malang, pada tanggal 11-13
Januari 1987. Komunitas ini merupakan suatu komunitas awam seluruhnya,
walaupun dalam menampung dalam dirinya imam-imam dan religius sebagai
anggota istimewa. Komunitas ini dibentuk dalam suatu keprihatinan
terhadap pembaharuan karismatik yang dari satu pihak memiliki potensi
besar sekali, tetapi dari pihak lain membutuhkan suatu pelengkap. Waktu
itu sudah disadari, bahwa Persekutuan Doa seperti adanya, tidak
memungkinkan suatu pembinaan yang mantap, padahal sangat dibutuhkan
kader-kader awam. Karena itu dibentuklah Komunitas Tritunggal Mahakudus
ini dengan harapan, agar terbentuklah suatu barisan kader awam yang
handal, yang katolik 100% dan karismatik 100%, yang setia kepada Gereja
dan dapat menjadi garam dan ragi di tempat hidup mereka masing-masing.
Walaupun didirikan pada tahun 1987, namun sesungguhnya perkembangannya
sempat tersendat selama beberapa tahun karena faktor kurang tenaga
pembina. Baru pada beberapa tahun terakhir ini perkembangan mereka
menjadi mantap, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pada awalnya kehidupan komunitas itu hanya ada di Jawa Timur, dalam keuskupan Malang dan Surabaya dan itupun lebih terbatas pada 2 kota besar: Surabaya dan Malang. Namun dalam waktu relatif singkat, komunitas itu mulai melebar ke kota-kota lain di dua keuskupan tersebut dan bahkan sudah mulai melebar ke Jawa Tengah. Sekarang ini KTM sudah melebarkan sayapnya bahkan sampai keluar Jawa: Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan Utara, Banjarmasin, Bali. Sejak beberapa tahun yang lalu anggota-anggota yang pindah keluar negeri juga ikut menyebar luaskan KTM di mancanegara, a.l. di Singapore, di beberapa kota di Australia dan Amerika Serikat.
2. Suatu visi inisial
Alasan dasar mengapa saya mendirikan KTM, adalah suatu kesadaran ganda, yaitu:
Orang-orang Katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, mengenal Allah secara pribadi dan menjadikan Yesus Kristus pusat hidupnya.
Sumber: Carmel of St. Elijah.
SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT INI :)
Tiga Komunitas: CSE, Putri Karmel, dan KTM
http://www.youtube.com/watch?v=j3feOwje8xc
Nah kali ini saya akan membahas Komunitas Tritunggal Mahakudus atau lebih singkatnya KTM. Tetapi agar teman-teman lebih memahami maka saya akan memposting perhari.
Tak kenal maka tak sayang, begitulah salah satu peribahasa yang memang sangat tepat. Mungkin teman-teman khususnya yang ada di Tana Toraja ini pasti sangat asing mendengar kelompok seperti ini. Tanggapan dari masyarakatpun berbeda-beda. Ada yang bilang itu aliran Pentakostalah (karismatik), penyimpanganlah, aliran sesat, dan sebuaagainya. Kalau doa itu mereka bertepuk tangan dan loncat-loncat heboh banget..(helloo emang anak Tk :p).
Jadi disini kita akan ungkap semuanya, apa memang betul cara berdoanya seperti dan sama persis dengan aliran Pentakosta?. Lalu apa bedanya Pentakosta & Karismatik? Apa yang membuat KTM begitu spesial dari aliran Karismatik Katolik lainnya, serta manfaatnya?
Nah kita kenal dulu apa itu Komunitas Tritunggal Mahakudus.
1. Sejarah singkat KTM
logo KTM |
Pada awalnya kehidupan komunitas itu hanya ada di Jawa Timur, dalam keuskupan Malang dan Surabaya dan itupun lebih terbatas pada 2 kota besar: Surabaya dan Malang. Namun dalam waktu relatif singkat, komunitas itu mulai melebar ke kota-kota lain di dua keuskupan tersebut dan bahkan sudah mulai melebar ke Jawa Tengah. Sekarang ini KTM sudah melebarkan sayapnya bahkan sampai keluar Jawa: Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan Utara, Banjarmasin, Bali. Sejak beberapa tahun yang lalu anggota-anggota yang pindah keluar negeri juga ikut menyebar luaskan KTM di mancanegara, a.l. di Singapore, di beberapa kota di Australia dan Amerika Serikat.
2. Suatu visi inisial
Alasan dasar mengapa saya mendirikan KTM, adalah suatu kesadaran ganda, yaitu:
- Untuk terus tumbuh dan berkembang dalam hidup baru dan hidup dalam Roh, dalam situasi zaman ini, umat membutuhkan orang-orang lain yang seiman dan sekeyakinan untuk tumbuh bersama di dalam Tuhan. Dengan kata lain, mereka membutuhkan suatu komunitas.
- Dalam Gereja dibutuhkan kader-kader awam yang sungguh-sungguh karismatik dan sungguh-sungguh Katolik.
- Suatu Komunitas yang seutuhnya karismatik dan seutuhnya Katolik
- Tempat pembinaan kader-kader awam yang handal, yang memberikan jaminan mutu, yang setia dan berdedikasi tinggi.
Orang-orang Katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, mengenal Allah secara pribadi dan menjadikan Yesus Kristus pusat hidupnya.
- Orang-orang Katolik yang dewasa, yang dapat mempertanggung jawabkan imannya serta yang mencintai Gereja.
- Saksi-saksi Kristus yang meyakinkan, yang dapat memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dalam lingkungan hidup masing-masing.
- Orang-orang Katolik yang memiliki semangat pelayanan sejati, yang dapat melakukan pelayanan terpadu sebagai komunitas dalam kesatuan dan di bawah bimbingan Uskup setempat.
Sumber: Carmel of St. Elijah.
SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT INI :)
Tiga Komunitas: CSE, Putri Karmel, dan KTM
http://www.youtube.com/watch?v=j3feOwje8xc
Langganan:
Postingan (Atom)